Monday, January 31, 2011

Rp 150 Miliar untuk Atasi Abrasi di Pidie

SIGLI - Pascabencana tsunami 26 Desember 2006 lalu hampir seluruh pinggiran pantai dan tepian sungai di seluruh Kabupaten Pidie mengalami kerusakan. Dan dua tahun terakhir kondisi paling parah adalah pantai Genteng Timur dan Barat, Kecamatan Batee dan Ujong Pie, Kecamatan Laweueng, Muara Tiga. Tahun 2011 Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengusulkan dana ke pusat sebesar Rp 150 miliar untuk mengatasi abrasi pantai tersebut. “Pasca tsunami seluruh sungai dan pantai di Pidie mengalami kerusakan sehingga banyak sekali item yang perlu diperbaiki. Untuk ini kami telah mengusulkan dana sekitar Rp 150 miliar untuk mengatasi abrasi di sejumlah titik di Pidie,” ujar Ir Tarmizi, Sekretaris Dinas SDA Kabupaten Pidie, kepada Serambi di kantornya, Sabtu (29/1). Usulan dana itu, sebutnya, telah disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) Jakarta. “Kita berharap dapat disetujui mengingat kondisi abrasi kian parah sekarang di seluruh sungai di Pidie. Kita berharap kesiapan dan kesabaran dari masyarakat terutama yang tinggal di pinggir sungai dan laut,” terang Tarmizi. Dana sebesar Rp 150 miliar tersebut, katanya, akan digunakan untuk pembangunann tanggul pemecah ombak di pantai Genteng Timur dan Genteng Barat sebesar Rp 17 miliar. Untuk tanggul di pantai Ujong Pie diperkirakan menelan dana sekitar Rp 15 miliar. “Ujong Pie juga sangat parah telah mengancam ratusan penduduk nelayan bermukim sekitar pantai,’” tuturnya. Selain itu, terkait kunjungan Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar ke Genteng pada Jumat (28/1), jika Pemerintah Provinsi juga membantu mengalokasikan dana sharing dari APBA, maka pembangunan tanggul pemecah ombak di Pidie akan segera bisa diwujudkan. “Bisa jadi taksiran kita sampai Rp 17 miliar, dengan volume sepanjang pemukiman penduduk setempat. Kalau ada dana sharing dari provinsi dipastikan dapat membantu lagi ke pembuatan infrastruktuk lain,” ujar Tarmizi. Ia mengatakan, pada dasarnya, terkait kondisi di Genteng sudah pernah diusulkan oleh Dinas SDA Pidie dalam plot anggaran tahun 2010. namun belum disikapi. “Kita berharap dalam tahun 2011 ini bisa disahuti pusat. Karena saat ini penanganan sementara sulit dilakukan kondisi abrasi di Genteng memang sudah cukup parah, maka kita harap masyarakat bersabar,” katanya. Di satu sisi, lokasi Genteng dinilai tidak layak lagi sebagai permukiman penduduk. Cuma untuk merelokasi penduduk di sana perlu koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah kabupaten setempat. “Ini berpulang kepada masyarakat itu sendiri, apa mereka mau? Barulah kemudian pemerintah mencarikan tempat,” pungkas Tarmizi.(aya) (dikutip dari serambinews)

No comments:

Post a Comment

Featured Post

Sardjani: Pendukung Irwandi Ingin Proyek

Sarjani (ketiga dari kiri) diantara Muzakir Manaf (kiri) dan Zaini Abdullah (belakang) | Foto : internet KISRUH soal dukung mendukung ca...

Popular Posts